Selasa, 04 Desember 2012

persembahan..bait-bait kata dari abu al-bani rohimahullahu ta'ala

Aku adalah musuh..!!!
bagi mereka yang memusuhi Abu Bakar, Umar, Aisyah, juga para Shahabat Nabi shollallahu 'alahi wasallam

Adi !!!!!

*******************************

Nanti..., 
suatu saat.., 
kepenatan ini akan berakhir…, 
mungkin malam, atau siang, atau bisa jadi diantara keduanya, 
tentang dunia dan segala kesibukannya.., 
dari harta, cinta, dan berbagai macam warna dunia yang bisa merubah hitam putihnya hati.

Tawa dan tangis ibarat saudara kembar yang tak terpisahkan, 
dan aku…masih memiliki sisa cinta, yang bisa membuatku tertawa, atau bahkan menangis, 

seperti malam, masih memiliki gelapnya, yang bisa melelapkan atau mungkin menakutkan..

Seperti hari, dan arah angin yang sudah diatur,
begitupun dengan tubuh dan ruh..,
tangan dan kaki.., 
akal dan hati..,
pertemuan dan perpisahan.., 
keinginan yang tak tertahankan.., 
ketentuan yang sudah berjalan.., 
sampai akhirnya…. aku terjebak!!! Terhentak!!! 
dialur cerita yang tak terduga,
didegup jantung yang berbeda, 
dipagi yang tak sama,…
ketika pintu yang kubuka…….
ketika datang susunan cerita yang pernah terangkai dalam hayalan,..
lalu… ah.. aku terlalu lelah dengan kisah cinta, terlalu berat kupikul rangkaian katanya..

Mungkin,… sore nanti….. bunga mawar akan segera layu…
Kupetik….kutatap… kuberikan sedikit garis dibibir… lalu kukatakan…. "Dimana harus kusimpan katakataku….tentang cinta… yang bisa membuatku bahagia… atau mungkin meneteskan airmata…."

Adi…
-------------------------------------------------------------------

Dan bukan salahnya jika hati ini tercuri, 
hingga harus tertunduk dan mengangkat kedua tangan, 
lalu merangkai kata-kata dan meminta kepada Nya, 
hingga akhirnya aku harus bersyukur karena gembira, atau bersabar karena kecewa

Mungkin harusnya aku terbangun lebih awal.. 
membuka mata lebih lebar, 
dan mempersempit ruang gerak untuk menghayal, 
tapi… dia datang lebih awal, tanpa ayunan langkah kaki, 
masuk kedalam pikiranku, 
membuka pintu “andai” lebar lebar..
Oohhh.. kasihan sekali hatiku, tertindih oleh keinginan yang tidak mungkin.. MUNGKINKAH TIDAK MUNGKIN..??

aku masih menjadi nafas bagi kisahku, 
penaku terus bergoyang, menari tarian yang tidak berirama

aku tahu siapa dia.., 
yang berselimut di gelapnya malam, yang tidak bisa kujamah dalam nyata…
yang hanya bisa kuceritakan dalam tulisan, terkunci di hati yang terdalam, bisikanku tidak terdengar …
hatiku telah tercuri ….

Adi..
----------------------------------------------------------


Bisikanku tidak terdengar..
Hatiku telah tercuri..
aku jatuh cinta... bukan pada waktunya..
menyakitkan...
hanya bisa bercinta dengan kata-kata...
bermesraan dengan setiap huruf yang kurangkai sesukaku...
termenung disetiap spasi kalimat… 
berteriak diruang gelisah, tak bersuara..
aku menangis dibarisan kalimat tawa…

……. dan ini aku dan hatiku… bersandar di dinding senja… 
aku tertawa, sedangkan hatiku menangis..
Ketika kutanya dia hanya terdiam.. mungkin malam nanti… hatiku mau bercerita… 
tentang apa yang dirasa, siapa yang dicinta….


Adi..
-----------------------------------------------------------------------

Semalam hatiku bercerita… 
tentang SANDIWARA LANGIT yang turun malam itu..
dinginnya bercerita kerinduan… 
gelapnya tawarkan harapan… “Adakah dia milikku..??”
aku tersenyum.. entah untuk gembira atau untuk sesuatu yang tidak mungkin… 
apa yang akan terjadi lima atau enam tahun kedepan… kutawarkan hatiku untuk tidak lagi bercinta…
tapi dia menolak.. karna yang tercatat.., belum lagi terlihat..

Adi…
-------------------------------------------------------

Hari ke dua puluh tiga… 
masih berbalut lelah berselimut kepenatan…
Ini SANDIWARA LANGIT untukku.. 
yang sudah tertulis lima puluh ribu tahun sebelum bumi diciptakan oleh tuhanku…., 
tentang dunia dan segala warna warninya.., 
yang bisa menggelapkan atau mencerahkan hati…
Hari ini tertawa.. mungkin besok ditangisi…
Dan aku, salah satu orang yang akan ditangisi.. jika saatnya tiba…
“ ………………………………………. “
Dan aku… salah seorang yang hampir tertipu oleh dunia… 
bukan “aku” yang menangis ditengah keramaian dunia.. tapi hatiku... menangis... karna disibukkan oleh dunia.. sedangkan hatiku merindukan akhirat...padahal "disana" tempat paling terindah yang pernah tertulis dalam cerita.. tidak ada penat..hanya kesenangan..tapi "aku" memaksa hatiku untuk mencintai dunia, sedangkan dunia tidak lebih berharga dari sehelai sayap nyamuk.. lalu hatiku menangis..
ini SANDIWARA LANGIT untukku…


Adi…
--------------------------------------------------------------------

Hari ke dua puluh empat..
Dan masih tertutup oleh debu dunia.. 
butirannya memaksa masuk kedalam pori pori jiwa.. tertipu..??? hampir…!!! jika saja Allah melepasku, maka aku sudah tertipu.. 
Ini dia kemilaunya…, membutakan mata jalan menuju masjid.. 
Ini dia kesibukannya…, memaksa aku jauh dari bidadariku tercinta..IBU.. 
Ini dia bisingnya dunia…, menyamarkan lantunan ayat ayat suci al qur'an.. 

Yaa Robb.. jangan masukan ini semua kedalam hatiku, 
cukup dunia berada dalam genggaman tangan, hingga mudah terlepas disepertiga akhir malam..
dan aku lelah...

Adi...
---------------------------------------------------------------------

Apa kabar kawan….?? 
Bekal apa hari ini yang sudah dipersiapkan untuk nanti.. 
suatu perjalanan panjang yang akan terjadi.. 
mungkin malam ini, besok atau lusa.. yang pasti itu akan terjadi… 
Tentang kematian yang kabarnya sudah kita dengar jauh jauh hari..
Bukan kematian yang harusnya ditakutkan.. 
tapi apa yang akan terjadi sesudah kematian itu terjadi..
dimanakah kita..??
ditempat terindah bersanding dengan bidadari syurga..
atau ditempat terburuk yang pernah terdengar oleh telinga..??

Adi…
-------------------------------------------------------------------

Coba bisikkan dekat ketelingaku… 
tentang cerita cinta terindah yang pernah kau dengar..
Lebih dekat lagi.. bisikkan ketelingaku.. 
tentang rindu yang bisa membuat kau menangis..
Aku bisa rasakan apa yang kau rasakan.. dalam tangis.. dalam tawa..
Karna mencintai dan dicintai.. bagiku adalah segalanya..
Mencintai karna Allah.. dan dicintai karena Allah..

Ini dia cerita cinta terindah.. yang tidak pernah ada dusta..
karna DIA selalu menepati janji-Nya
Ini dia kerinduan yang hakiki.. bagaimana tidak.. 
kekasih tercinta (Muhammad), sedang menunggu kita di telaga haudh, dengan gelas gelas yang tak terbilang bak bintang dilangit..
kita akan minum bersamanya sambil melepas kerinduan… InsyaAllah..

Aku menangis karna rindu.. tertawapun karna rindu…
Karna mencintai dan dicintai.. bagiku adalah segalanya..
Mencintai karena Allah..dan dicintai karena Allah..
Untukmu saudaraku seislam..

Adi…
---------------------------------------------------------------

Tidurlah.. 
rebahkan semua penatmu dipundakku.. 
Lupakan sejenak tentang siapa aku.. tapi rasakan kesejukan dihatimu ketika aku menyapamu..
Tuk sekedar selimuti hatimu dengan selimut sayangku.. 
Tuk sekedar bersihkan reruntuhan duka yang mengubur hatimu…
Menangislah.. biarkan airmatamu yang bercerita tentang penatnya cinta… aku kan setia mendengar…
Kan kubelai panjang rambutmu dikejauhan.. jika itu bisa menyejukkan hatimu..
Tidurlah….
Kan kuceritakan mimpi yang pernah terekam malam tadi, 
Tentang rasa sayang yang selama ini tak pernah berwujud
Tentang cinta.. apalagi..? karna hanya itu yang saat ini terasa..
Hatiku bergetar ketika tangismu menggelegar dari balik bukit.. 
walaupun tak bisa kudengar.. tapi dapat kurasa.. karna sayangku.. diam diam telah kusematkan disela hatimu..
tidurlah….

Adi..
-----------------------------------------------------------------

Hai kawan.. bangun..!
kusampaikan bisikanku yang tak bisa kau dengar.. 
Banyak dari kita berpikir, bahwa bila kita menjadi muslim atau muslimah yang taat, rajin mengaji, tekun belajar mengejar cita-cita, maka ia akan kehilangan masa mudanya. ITU TIDAK BENAR SAMA SEKALI..!
Masa muda tak mungkin hilang… 
karna kegembiaraan masa muda yang kerap digambarkan, semata-mata hanya dengan hidup berhura-hura, 
melakukan apa saja yang disuka, 
enggan memikirkan hal-hal yang serius, ITU SUNGGUH NAIF!.
Karena kebahagiaan itu berpusat dihati. 
Beda antara berbahagia dengan TAMPIL SEOLAH-OLAH berbahagia. TAK SELAMANYA TAWA ITU UNGKAPAN BAHAGIA, 
SERINGKALI TANGISAN ITU GAMBARAN KEBAHAGIAAN YANG MELUAP-LUAP DALAM JIWA… 
dan adakalanya, TANGISAN ITU LEBIH BERNILAI DIBANDINGKAN SENYUMAN… 

So… jadilah anak muda PENDAMBA NEGERI AKHIRAT.. :D

Adi…
-------------------------------------------

JANGAN TERJEBAK pada dilema-dilema praktis,
INGIN MERASA DIHARGAI, DIMANUSIAKAN, melalui cara-cara yang ATRAKTIF, IMPRESIF, atau mungkin AROGAN yang mengundang perhatian orang, meski HARUS MENABRAK batasan kultur, budaya, kebiasaan, hukum, TERLEBIH JIKA HARUS MENABRAK ATURAN-ATURAN AGAMA!. Lalu menyinggung perasaan orang lain.. piss ah.. :D

Adi…
--------------------------------------------------------------------

TAK BISA DIPUNGKIRI!, 
masa muda itu memang indah, 
maka JANGAN NODAI keindahan itu dengan perilaku, sikap dan keputusan yang menurunkan HARKAT KEMANUSIAAN kita dihadapan sesama manusia, terlebih DI HADAPAN ALLAH!. 
Keindahan hidup sesungguhnya harus memberi SUMBANGSIH makna yang baik, dan kemudian HARUS LEBIH BAIK... 
Keindahan yang memberi kemudharatan dan justru MENGUAK LUKA, pada hakikatnya adalah KEBIADABAN dan KEZHALIMAN….! 

“Sudah tak berhargakah harga sebuah keperawanan..???” :D

Adi..
-------------------------------------------------

Menyeimbangkan antara kebutuhan AKHIRAT dengan kubutuhan DUNIA ternyata TEORI yang TAK PERNAH MEMBUMI !. 
manusia dilahirkan sebagai makhluk yang tak pernah mampu berlaku seimbang, DALAM WUJUD APAPUN!. 
Karena keseimbangan itu pada hakikatnya adalah TOTALITAS KESEMPURNAAN. 
Sementara tidak ada manusia yang sempurna!, kalaupun ada.. maka ia hanya manusia yang bergelar MA’SHUUM, 
beliaulah Nabi kita.. Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam.. :D

Adi..
-----------------------------------
KEZUHUDAN tak berarti MENGHARAMKAN dunia,
tapi menggunakan dunia demi kebaikan akhirat. 
Karena mengejar akhirat TAK MUNGKIN tanpa menggenggam dunia!.. karena dunia adalah ladang akhirat… 
tapi ternyata.. ada sebagian kita terlena dengan dunia.. 
“ MENYEKA KERINGAT MEREKA DENGAN LEMBARAN LEMBARAN RUPIAH … sementara hati.. belum menyadari.. di lembah dunia mana akan BINASA..?! :D

Adi…
--------------------------------------------------

Apa benar KEKAYAAN selalu membuat kita BAHAGIA…?? 
Mungkin ada benarnya.. 
tapi jangan anak tirikan KEMISKINAN,
karna bisa jadi… KEMISKINAN LEBIH BERTABUR KEISTIMEWAAN.. 
TEBARKAN BIBIT ASA DI LADANG WAKTU MUSTAJAB PADA MUSIM LUKA, Hingga akhirnya… penderitaan akan menjadi bumbu terbaik untuk mendapatkan SAJIAN SURGA… :D

Adi…
-------------------------------------

“ku bisa ceritakan ribuan kisah para pujangga ketika bercinta.. atau bahkan terluka karena cinta..
berharap datang hama asmara ketika bibit duka tumbuh subur diladang hati… sendiri… mengenang yang tlah pergi.. 

airmata.. mereka jadikan tinta untuk goreskan hitam dan putihnya cinta... 
ketika airmatanya telah kering, mereka memaksa untuk meminjam kata kata duka agar airmatanya kembali mengalir dan kembali goreskan hitam putihnya cinta… terus begitu.. berulang.. terlalu naïf memang, hingga dia tak sadar.. bahwa ada yang mencintainya dalam luka.. 
ada yang menyayanginya siang dan malam… 
menitipkan sejuknya rengkuhan hati diembun pagi.. 

bangunlah…!!! 
Masih ada cinta untukmu… 
terbungkus rapi dengan balutan ungu.. 
warna kesukaanmu..
dan ketika besok masih diberi kesempatan tuk berdiri… 
dia sudah ada dibalik pintu.. dan berucap.. "ini aku dan hatiku.. membawa cinta yang baru untukmu… “

Adi…
---------------------------------------------

Segelas kopi pahit akan terasa nikmat bila diteguk dengan mengulum bongkahan kecil gula aren yang manis kemanis.. 
Ia akan menjadi bencana bila diteguk sendirian, apalagi ditemani kudapan yang tak mengundang selera, yang hambar, atau bahkan separuh pahit tak ubahnya kopi itu sendiri..
Derita juga berseni.., bila dinikmati dengan selera bahagia. 
Ada segolongan orang yang menjadi pujangga, meski hidup disekumpulan para gembel yang tak menentu soal makan, dan tidur beralas Koran. 
Tak sedikit kaum bijak bestari lahir dan tumbuh dewasa, ditengah kerumunan manusia yang kumuh dan berjiwa rendah. Namun juga banyak manusia berjiwa setan lahir dari komunitas yang hidup dengan menjunjung pilar-pilar agama.
Yang manakah kita…?

Adi..,.
------------------------------------------------------------

Tidak semua hari selalu penuh dengan keindahan..
Hidup ini kadang juga berselimut derita..
Dalam hidup.. ada kosakata yang disebut ‘kesusahan’
Dan bahwa hidup.. tak selamanya yang kita mau..

Adi..
----------------------------------------------------------------------

baiknya aku pergi tinggalkan dirimu..
sejauh mungkin untuk melupakan dirimu, 
yang selalu tak pedulikanku yang menyayangimu..
bersamamu… rinduku tak bisa kau sentuh.. bersamamu.. tangisku tak bisa kau dengar…
biarkan aku dan hatiku pergi jauh tinggalkanmu…
tanpa kata… tanpa suara… dan aku menangis…
ini saja..

Adi..
--------------------------------------------------------

Sulit tuk membedakan CINTA dan SAYANG.....?? tidak juga.. !
tanyakan CINTA pada dua bola MATAmu, dan tanyakan SAYANG pada bening HATImu.. :D
Dan Izinkan aku menyimpan CINTA dihatimu, 
Dan biarkan rasa SAYANGku memujamu di kejauhan
CINTA tak harus memiliki.. benar… jika sudah bosan.. bunuh saja CINTAku ditengah kegembiraan hatimu..
Dan jangan kabarkan berita kematian CINTAku ke palung ‘SAYANG’ku.. karna bagiku.. CINTA dan SAYANG bagaikan DUA RUH YANG BERBEDA, tawa dan tangis bisa terjadi dalam waktu yang bersamaan, CINTAKU telah mati… tapi SAYANGku tetap akan memujamu.. 

Adi..
----------------------------------------------------------

hari ini kenapa aku sangat merindukanmu..
tidak seperti hari hari kemarin, bisa tuk tegar
tapi hari ini… ada rindu dalam lelahku…
terbayang, sulit kuhapus akan hadirmu..
oh.. magrib.. aku rindu kamu…
magrib… datanglah…

(edisi ramadhan)

Adi.........
--------------------------------------------------------

ANDAI KU BISA MENDAPATKAN TEMPAT TERINDAH DI DALAM HATIMU..
kan kuceritakan kesemua yang bernyawa..bahwa aku bahagia..
tidak lagi berpijak diatas kabut… dan mendung tak lagi bermalam dihatiku..
terbunuh sudah derita yang selama ini mengunyah kebahagiaanku..
tidak lagi aku menangis dibarisan kalimat tawa… hanya bahagia…
tapi… 
semua belum terjadi..
karna esok pagi.. aku harus terbangun dari mimpi
dan kembali membeli harga sebongkah ketabahan…
bahwa aku… masih sendiri…

Adi..
-----------------------------------------------------------

“Jangan Tanya hati ini milik siapa..
Tapi coba kau rasa.. getaran getaran lembut dihatimu yang mulai tercipta..
Rasa cemburu yang mulai meradang tiba tiba..
Bukankah itu bibit asmara..?
Cinta memang hebat… kelembutannya bisa meruntuhkan kerasnya hati hanya dengan susunan kata..
Seperti aku dan hatiku.. yang telah meracunimu dengan kata cinta…”

Adi..
-------------------------------------------------------------

Coba bisikkan dekat ketelingaku… tentang cerita cinta terindah yang pernah kau dengar..
Lebih dekat lagi.. bisikkan ketelingaku.. tentang rindu yang bisa membuat kau menangis..
Aku bisa rasakan apa yang kau rasakan.. dalam tangis.. dalam tawa..
Karna mencintai dan dicintai.. bagiku adalah segalanya..
Dengannya..
Kepongahan luluh lalu tunduk melembut..
Dengannya..
bisa Merubah pembenci menjadi pecinta sejati…
Dan dengannya..
berani Mengakui kelemahan ketika kalah..
Itulah hebatnya cinta.. 
Tapi terkadang kita memaksanya untuk diam tak bersuara..
Ayolah.. jujur dengan apa yang kau rasakan saat ini..
ucapkan susunan kalimat tulus dari hatimu..
Tentang rindu yang mulai membuatmu menangis..
Tentang hari yang tak lagi berwarna ketika aku tak lagi bisa kau sapa..
Dan jangan malu malu… untuk katakan…
Bahwa kau memang mencintaiku..

Adi..

-----------------------------------------------------------------------------

jangan panggil aku mujahid, sedangkan aku masih duduk diempuknya bangku, ditemani laptop dan handphone, dengan secangkir teh atau kopi, dan keripik singkong yang dibuat tadi pagi...lalu berteriak JIHAD diforum2... sedangkan mereka... MUJAHIDIIN yang sesungguhnya... telah terpenggal lehernya oleh kaum kaafiriin...

Adi..
------------------------------------------------------------

Kalimatku mengalir deras puluhan kilo hingga bermuara dibalik bukit yang lama tak kusentuh..
Tentang rayuan dan hiasannya untuk hawa.. mutiara terpendam yang selama ini kupuja..
Doaku mengalir lirih berharap terdengar oleh penduduk langit..
Satu doa dari jutaan doa yang hampa.. 
Tentang asa… yang selama ini tertata rapi di bingkai hati..
Bertekuk lutut di depan SATU CINTA..
tuk sekedar mengabdi pada SATU HATI..
Setia pada SATU NAMA..
satu nama yang mampu membuatku bahagia..
Satu nama yang kurangkai dengan goresan hati.. 
dan hanya aku yang boleh memanggilnya..

Adi…
--------------------------------------------------------------

RENUNGAN..
dimanakah orang-orang yang dulu pernah tinggal didunia?
bukankah mereka sedang berada disebuah liang sendirian?
bukankah mereka sedang berada disebuah bilik kegelapan?
bukankah mereka sedang terkubur tanah yang dipadatkan?
benar..mereka telah pergi, dan kitapun akan mengikuti...
sungguh..dia akan memanggil kita, sebagaimana dia telah memanggil mereka..
dialah...TAMAN - TAMAN KEMATIAN.....

Adi....
-----------------------------------------------------------

Zirah Surga tipu pandang..
Lisan bertabur bunga bunga firdaus..
Hati terkencingi air seni setan !!!
Pasukan iblis bertameng agama..
Tertawa suka suka.. “ ayoo lekas kita sakiti hati mereka..!!!” LAGI dan LAGI !
Perangai begundal terbalut zirah Surga..
Berhias tutur bijak bestari..
Tutupi bangkai hati.. sirami jasad dengan kesturi..
Mana ayat ayat langit yang selama ini terdengar !!???
Lembutkah hati..?? 
ataukah hati telah mati, terkubur dalam jasad yang masih berdiri..??!!

Adi…
----------------------------------------------------------

It’s the final countdown!
ada yang menangis, lebih banyak yang tertawa. Ironis memang,
menganggap ramadhan adalah salah satu penjara dunia, yang memasung kebebasan syahwat!
“kebebasan hampir tiba, kita bisa clubbing lagi sama sama !!”
Hmmm..
tapi coba lihat mereka yang menangis bersembunyi disudut tiang masjid,
menebar doa diladang ramadhan pada musim pahala,
do’a lirihnya hampir tak terdengar.,
berharap ramadhan ada disepanjang kehidupan,
It’s the final countdown!
Hitung mundur sisa usia,
mungkin tak lebih panjang dari ramadhan yang tersisa,

Adi..
-----------------------------------------------------------------------

Hingga nanti cinta terbunuh pisau waktu.. berkafan kebosanan..
Dan ketika hayal mulai pudar..,
MENGAPA mimpi kembali tawarkan mahligai..??
MENGAPA lelap kembali terselimuti bunga bunga asmara..??
MENGAPA hati kembali berkhianat, lalu bercumbu tak bersuara..??
MENGAPA gelap malam tak segelap yang kukira..??
MENGAPA pelangi kembali berwarna.. setelah sebelumnya kubunuh diujung senja..??
MENGAPA pagi kembali sisakan Tanya..”dimana penggalan kisah yang terlupa..??”
Dan jutaan ‘MENGAPA’ yang belum terjawab..
Hingga nanti cintaku mati..
Aku masih tetap bisa bercinta dengan kata kata..
Itu saja..

Adi…
------------------------------------------------------------------------

Mulai hilang aroma harum dari hidungku...
aroma surga yang telah lama dijanjikan.,,
Yang tersisa hanya ayat ayat langit yg terbaca malam tadi...
tentang janji.. satu pintu yang telah dikhususkan..
berharap pedihnya kita hari ini..
terbayar dengan sajian Surga yang disediakan didalamnya..

Selamat jalan ramadhan..

Adi,..
----------------------------------------------------------------

SELAMAT TINGGAL RAMADAN:
Kulihat RAMADHAN dari kejauhan.. 
lalu ku sapa ia, "Hendak kemana..?"

Dengan lembut ia berkata: "Aku harus pergi.., mungkin jauh & sangat lama. 
Tolong sampaikan pesanku untuk setiap mukmin : "Syawal akan tiba sebentar lagi, salam & terima kasih untuknya karena telah menyambutku dg sukacita. 
Aku tidak tahu apakah tahun depan ia masih bisa menyambutku atau tidak?? Jika tahun depan ia masih bisa menyambutku lagi maka aku berharap ia bisa menyambutku dgn lebih baik lagi, dengan penuh tilawah dan sholat malam. Aku sangat sedih jika mengingat penyambutannya yang kurang berkenan di hatiku, masih terlalu banyak canda, perkataan yang sia-sia serta waktu yang terbuang tanpa arti...padahal ia tahu bahwa aku hanya bertamu sebulan saja...padahal dia tahu belum tentu tahun depan dia bisa menyambutku lagi...padahal dia tahu bahwa jika dia menyambutku dengan baik maka akupun akan menyambutnya dengan jauh lebih baik di surga kelak di pintu Ar-Royyaan...
akan tetapi semua sudah berlalu. Semoga setetes air mata yang pernah ia alirkan karena takut tidak bisa menyambutku dengan baik akan menghapus segala kesalahan-kesalahannya. 
Sampaikan pula kepadanya bahwa bukanlah lebaran yang hakiki adalah bergenbira dengan hanya memakai baju baru, akan tetapi lebaran yang hakiki adalah bergembira dgn keimanan dan semangat baru dalam beribadah.
Jangan sampai ia bergembira di hari lebaran dengan bermaksiat, ingatlah bahwa Tuhan yang ia sembah tatkala aku datang bertamu..Dialah Tuhan yang juga ia sembah tatkala aku pergi...., demikianlah salamku kepadanya semoga ia masih terus merindukan kedatanganku di tahun-tahun mendatang....sampai ketemu di pintu Ar-Royyaan"

Ust. Firanda
-------------------------------------------------------------------

Ada yang menanti dibalik pintu, dia untukmu, sebagai pendamping hidupmu… mungkin belum datang saat ini, tapi suatu saat.. dia akan hadir dan mengetuk pintu itu untukmu, waktunya masih panjang, masih ada kesempatan untuk berbenah hati, bahagia dan kecewa saat ini adalah warna warni hidupmu.. kadang hitam..lalu berganti putih… dia untukmu… bila saatnya tiba… SEMANGAAT!!!

Adi..
-----------------------------------------------

Apa kabar kawan…. 
Bekal apa hari ini yang sudah dipersiapkan untuk nanti.. 
suatu perjalanan panjang yang akan terjadi.. 
mungkin malam ini, besok atau lusa.. yang pasti itu akan terjadi… 
Tentang kematian yang kabarnya sudah kita dengar jauh jauh hari..
Bukan kematian yang harusnya ditakutkan.. 
tapi apa yang akan terjadi sesudah kematian itu terjadi..
dimanakah kita..?? 
ditempat terindah bersanding dengan bidadari syurga.. 
atau ditempat terburuk yang pernah terdengar oleh telinga..??

Adi…
----------------------------------------------

kalimat mana lagi yang bisa kurangkai...
jika kalimatku sudah jelas tertatap di dinding cakrawala...
dengan tarian pena yang hampir sama dengan tarian kemarin senja..
dan ini aku dan hatiku..
memberi salam untukmu..
damai .... menenangkan ....
ini saja..

Adi..
-------------------------------------------------------

Surga telah lama terperkosa !
Lalu ditikam hingga mati,
Kenikmatannya tak lagi terdengar,
Langit bercerita laknat,
Bumi tak segan mengumpat,
Langit bercerita sayang,
Bumi semakin menantang,
Jidat tak lagi berdebu,
Mmhhhhfftmmmm,….. aroma jahannam semakin tajam,
Hati semakin hitam… perpisahan semakin dekat,
Tinta langit semakin pudar,
Beritanya tak lagi terdengar,
Mana hati.. mana telinga,
Sampai kapan kesombongan menjadi panglima hati,
besok pagi belum tentu masih berdiri !!
Itu saja…

Adi..
-----------------------------------------------------------

baru tersadar satu jam yang lalu,
bahwa hari ini adalah hari kemerdekaan bangsa ini. ko bisa lupa?
atau memang sudah pantas untuk dilupakan??
merah putih semakin tak terbeli, atau harga bambu yang semakin melambung tinggi ?
atau anak negeri sudah tak mau peduli ?
tutup mata seakan ibu pertiwi sudah mati,
lalu berebut harta gono gini.
aahhh.. Indonesia.. kamu sudah tidak perawan lagi..
mereka mencabulimu sepanjang hari tanpa malu malu lagi, diruang kantor.. diaspal yang masih mengepul.. dibangunan bangunan sekolah.. bahkan mereka memperkosamu ditempat tempat ibadah.. iiih.. menjijikan.. tapi memang itu realita yang terjadi my brada..

Indonesia.. indah namamu..
seindah masa kecilku..
Indonesia.. kusam nasibmu..
sekusam harkat kaum berdasi yang 'mencabulimu...'

Adi..
--------------------------------------------------------------

tujuh hari yang lalu, aku berbohong pada ribuan pinus yang siap memelukku dengan sejuknya.. 
tapi aku menolak, dan dengan sombongnya aku berkata.. "aku bukan lelaki cengeng.. tidak akan pernah aku sandarkan penatku dikekar batangmu..!!kalaupun harus menangis.. aku akan menangis ditengah guyuran hujan.. agar tak terlihat air mata yang keluar..." 
dan sebenarnya aku PENAT... 

Adi..
------------------------------------------------------

Ujung langit yang kulihat masih tampak sama..
Tapi kini.. Gunung gunung telah kembali menjadi gedung,
I don't like it..
Aku ingin sore yang kemarin..

Adi..
----------------------------------------------------------------

pena mulai berbicara pada sang putih, mengeluarkan kehitaman kental yang menodai putih tak berdosa, pena menari diatas kepedihan sang putih. bagaikan manusia tak berdosa yang terjerat dalam lubang yang dalam..

dan putih berkata.. " jangan hentikan tarianmu.. terus goreskan tarian duka dengan pekat hitammu.. dan biarkan semakin hitam pekat tercampur airmata yang tak lagi biasa.."

GaraRima
-----------------------------------------------------------------

aku harus pulang...

banyak sudah yang ku tinggalkan..
kutitipkan di ranting ranting pinus pagi ini.. 
terbalut embun pagi..
baca dengan hati..
baru kemudian aku pergi,.. 
baca dengan hati... 
lalu kemudian senyum kembali..
baca dengan hati...
selagi aku masih disini..
karna besok aku harus pulang..
kali ini mereka bersahabat, menghembuskan sejuk nafasnya....
hmmmffhhtthhhh.... 

aku harus pulang..
Adi…
---------------------------------------------------------------------------

aku mencium bau kematian dari balik hutan pinus..
merangsek masuk kedalam mimpi..
tawarkan bau busuk hingga pagi..
tertawa sebentar lalu mati..
lalu menangis ditinggal pergi..
aku ingin pulang....

Adi…
----------------------------------------------------------------

Kini aku adalah terjemahan dari kalimat kalimat yang ku buat...
Setelah dua ratus sepuluh hari merangkai kata..
Akhirnya aku disini... 
Dan aku dekat..

Adi…
-----------------------------------------------------------

Hingga nanti cinta terbunuh pisau waktu.. berkafan kebosanan..
Dan ketika hayal mulai pudar..,
MENGAPA mimpi kembali tawarkan mahligai..??
MENGAPA lelap kembali terselimuti bunga bunga asmara..??
MENGAPA hati kembali berkhianat, lalu bercumbu tak bersuara..??
MENGAPA gelap malam tak segelap yang kukira..??
MENGAPA pelangi kembali berwarna.. setelah sebelumnya kubunuh diujung senja..??
MENGAPA pagi kembali sisakan Tanya..”dimana penggalan kisah yang terlupa..??”
Dan jutaan ‘MENGAPA’ yang belum terjawab..
Hingga nanti cintaku mati..
Aku masih tetap bisa bercinta dengan kata kata..
Itu saja..

Adi…
-------------------------------------------------------------------

hujan..., 
basahnya tawarkan kerinduan...., 
gemericiknya bisikkan sesuatu...,
tentang sebuah untaian kalimat yang pernah terbaca berkali kali.. 
yang pernah kutitipkan untuk penduduk langit..
tentang keinginan untuk wujudkan sesuatu.. 
dari harap.., yang lahir dari kerinduan..
dari sayang.., yang kubesarkan dari cinta..

lalu adakah hujan sore ini tumbuhkan pohon impian yang telah kutanam dimusim gersang..?
berharap akarnya kuatkan keinginan yang hampir sirna..
berharap batangnya teguhkan aku untuk tetap bisa katakan cinta..
berharap rantingnya setia tumbuhkan daun daun asmara..
hingga nanti... 
aku kembali menjadi terjemahan kalimat yang kurangkai dengan hati..
ini saja..

Adi...
-------------------------------------------------------------------------------

simpan kalimatmu untuk nanti.. 
diam.. pejamkan mata.. 
sampaikan dengan hati... 
hingga aku hadir malam nanti...
dalam mimpi.. l
lalu ceritakan sepuasmu tentang hari, anginnya.., hujannya.., panasnya...
yang kadang berkhianat tak bersuara,...

Adi..
-----------------------------------------------------------------------

dan jika nanti aku tuliskan sesuatu..
pastikan bahwa itu cinta...
apapun bentuknya..
apapun warnanya..
lalu pastikan lagi bahwa itu memang cinta..
tentang tawanya..
tentang tangisnya..
dan jika nanti aku tuliskan sesuatu..
pastikan bahwa itu aku.. Gara.. 
teman barumu..

Gara..
------------------------------------------------------------------------

berapa banyak hati yang terluka karna CINTA.. ?
tapi pernahkah kita mendengar anak manusia ‘terbunuh’ karena SAYANG..?
lalu coba tanyakan CINTA pada dua bola MATAmu, dan tanyakan SAYANG di bening HATImu..
coba hitung, berapa banyak airmata yang tercurah oleh kalimat CINTA..?
dan berapa banyak nyawa hilang dengan paksa juga karena kalimat CINTA..?
juga berapa banyak keperawanan hilang tertipu oleh CINTA..?
lalu apakah itu CINTA..? dan dimana SAYANG bersembunyi..?
tidak akan berkhianat seorang anak manusia karena SAYANG..!
tidak akan terluka hati, juga karena SAYANG..!
dan akan selalu terjaga kemuliaan seorang wanita, juga karena SAYANG..!
lalu sulitkah membedakan apa itu CINTA.. dan apa itu SAYANG..?
tidak juga!!!
tanyakan CINTA pada dua bola MATAmu, dan tanyakan SAYANG di bening HATImu.. !
ini saja..

Gara…
-------------------------------------------------------------------

dan aku yang termanis dari yang pernah merasa..
akulah yang terharum bagi yang pernah mencium..
dan aku… adalah yang terbaik untuk dicintai..

Gara…
-----------------------------------------------------------

sabar.. dan tunggu.. 
nanti akan aku ucapkan kalimat itu..
siapkan saja airmatamu.. sisihkan hari untuk berduka..
rangkai kalimat maki dari sekarang..
pesan laknat dari penduduk langit mulai hari ini..
sudah kusiapkan pisau naluri yang tlah berkarat ribuan jam yang lalu
dan besok atau lusa.. 
kan kubunuh bayangmu.. dan dengan bangga kukatakan… aku bosan dengan cintamu!
ini saja..

(bukan untuk siapa siapa..) :D

Adi..
----------------------------------------------

ssst.. pernah ga kmu brtemu dgn cinta..?
aku pernah..
ibuku bilang 'dia' itu unik..
bisa lukiskan tawa diatas kanfas tangis dgn koas amarah.. hebat kan..?
tp bagiku itu biasa.
dan pernah ga kamu brtemu dgn dendam..?
aku pernah..
ketika 'dia' menangis terisak isak dipalung hati, lalu berbisik..
"aku ini dulunya sebongkah cinta.. tp anak manusia hitamkanku dengan amarah.."
aku lebih suka dendam..
dendam yg kurubah kembali menjadi cinta..karna itu akan lebih bermakna...
itu ceritaku.. bagaimana dengan ceritamu.. ? :)

Gara..
-----------------------------------------------------------------
pulanglah kawan..
biarkan aku yang bertarung dengan dunia hari ini..
istirahatlah...
kulihat peluhmu hampir mengeluarkan darah..
atau pejamkan sejenak matamu..
sekedar melupakan apa yang terjadi tentang sandiwara langit hari ini..
tidurlah..
sambil ceritakan pertarunganmu dengan HARI..,
lalu bisikkan dekat ke telingaku dengan bahasa kesederhanaan..
Masihkah dia sombong ketika tersungkur karna kerendahan hatimu..
Masihkah dia congkak ketika dibungkam oleh lembut tutur katamu..
masihkah dia berteriak " KALAHKAN AKU JIKA KAU BISA!!!", ketika kau mulai letih..
.................................
Dan simpan ceritamu untuk malam nanti..
Kuhentikan kalimatku sampai disini..
Karna aku harus bertarung kembali dengan HARI senja ini..
Aku pergi..

Gara..
---------------------------------------------

mencari batas cakrawala.. dimana.. ?

sekedar tuk bercerita tentang penatnya hari...
tentang peluh yang bercucuran di dinginnya pagi..
tentang hitamnya rambut yang tlah tercuri matahari...
tentang bau keringat, yang tercium tajam mengalahkan harumnya parfum seharga delapan ratus ribu..
tentang cerita yang terhenti karena tangis..
“……………………………………………………… “
aku menunggu... lanjutkan ceritamu…
“ ………………………………………………………. “
masih menunggu… lanjutkan ceritamu…
tapi hanya tangis yang kudengar..

dipinggir jalan kalimatku tersusun rapi..
untuk mengelus hati yang tertimbun reruntuhan duka…
untuk menopang kaki kaki yang berdebu..
debu… bedak kesederhanaan yang menempel di kulit yang kering..
ujung kuku.. sebagai koas untuk lukiskan kepenatan diatas kulitnya,
lalu sempurnalah lukisan pagi tadi dengan coretan singkat disudut bingkai “ AKU TEGAR.. “

dipinggir jalan kembali kususun kalimatku..
sekedar tuk selimuti telapak kaki yang retak sejak takdir menabuh genderang perang beberapa tahun lalu..
sekedar tuk bisikan sesuatu.. “ BAHWA DALAM HIDUP…ADA KOSAKATA YANG DISEBUT ‘KESUSAHAN’
DAN BAHWA HIDUP.. TAK SELAMANYA YANG KITA MAU..”
ssstt… kalimat ini hanya untukmu.. :)

segaris senyum tanda kau siap berangkat bertarung dengan hari..
mengumpulkan semangat dalam kepalan tangan.. senjata ampuh untuk kalahkan tangis.. setidaknya untuk hari ini..

dia.. prajurit danau hitam..
telah pergi membawa semangatnya..
sedangkan aku…
masih mencari batas cakrawala.. dimana..?

Gara..

***************************************************
Dan ini kalimatku untuk malam ini..
Tentang pantai yang kucumbu keperawanannya berkali kali..
Tentang anginnya yang menitipkan bisik manja sang kekasih, lalu aku tutup telinga seolah tak mendengar..
Tentang amarah yang tlah mati sejak pagi tadi...
Tentang ombak yang tlah mengalahkan kepongahan..
Tentang karang yang terlalu tangguh untuk ku kalahkan...
Dan ternyata akulah pengecut sejati..
Ini saja

Adi..

aku pergi hanya sebentar.. 
sekedar tuk tutupi luka menganga yang mungkin kau tak sanggup untuk melihatnya.. 
atau aroma busuk yang bisa menyesakkan hidungmu.. 
dan jika saatnya nanti aku kembali.. ku kan tersenyum untukmu.. 
dan kukatakan.. bahwa aku baik baik saja.. :D

Gara..

Hanya senyum bahagia..yang kini menghiasi bingkai hari..
karna satu cinta yang tlah tumbuh sejak lama diladang hati..
dan ini aku dan hatiku.. berjanji tuk menjaga cinta ini..
ketika hujan maupun panas.. dimusim duka maupun lara..
dan ini aku dan hatiku.. dengan tulus mengatakan bahwa...aku..CINTA KAMU..

Adi..

************************

Sabtu malam dikota kecilku..

Penipuan besar besaran telah terjadi di sabtu malam..
Ketika pejantan berhasil membawa keluar betina muda dari sangkarnya,
Mencari tempat tergelap dipinggir fly over yang berlampu seadanya..
Lalu apa yang terjadi..???
binatang malampun menutup matanya karna jijik… dan akupun beranjak pergi..
“ ……….. “
Penggombalan massalpun telah terjadi malam tadi..
ketika pejantan melontarkan kalimat manis kepada sang induk..
agar dapat membawa keluar betina muda,..
lalu mencari tempat tergelap di sudut sudut taman mansion yang belum rampung pembangunannya…
kemudian pejantan mulai mengeluarkan manteranya.. “sayang.. aku sungguh mencintaimu..!” kalimat busuk yang tidak pernah tercium oleh betina muda..
dan telah menghipnotis betina muda menjadi lebih jinak..
lalu tangan kotor pejantan mulai bekerja.. memainkan permainan nakal.. dan secepat itu hal menjijikan terjadi…
kemudian...
semua menjadi hitam.. jantung waktu terus berdetak.. sisakan tangisan tak berirama..
duhai..
bukankah tuhanku dan tuhanmu maha melihat..?
betina muda… mana harga mahal dari kemuliaan tubuhmu..?
betina muda… sudah tak berhargakah arti sebuah keperawanan..?
maaf….

Adi…

"penduduk langit... mana airmu..???"

anak bumi kecewa.. kembali kenakan kaos lusuhnya
karna langit... tak jadi turunkan airnya senja ini..
kita tunggu esok... mudah2an langit muram.. dan mengeluarkan tangisnya..
agar kita bisa bergembira bertelanjang dada..

Adi..

langit senja berteriak...
anak manusia bersorak..
segera bertelanjang dada, berharap hujan lebat turun di senja ini..
menunggu, menatap langit pejamkan mata.. kapan hujan turun..?
sekedar tuk lengkapi indahnya masa bermain dengan air langit..
mereka telah bersiap..

tapi coba lihat..
dibalik jendela anak mamih hanya bisa menatap...
bagi mamih, seakan air langit adalah pisau tajam yang bisa menggores mulus kulit buah hatinya...
"mamih.. aku ingin bermain diluar... merasakan dinginnya air langit.."
kalimat lirih yang mudah dihapus oleh sang mamih hanya dengan segelas cokelat hangat...

dan masih sama dengan musim hujan ditahun2 yang lalu...
anak kampung ceria bersama bumi dan langit..
sedangkan anak mamih terpaksa ceria dengan segelas cokelat panas, yang bisa membuat perutnya sakit..

dan aku.. adalah anak kampung yang beranjak dewasa..
aku rindu air langit...
turunlah...

Gara..

apa kabar pagi... ?
mana ceritamu yang kemarin..?
tentang perjuangan telapak kaki yang telanjang..
kepala tertunduk menatap bumi..
mengais bongkahan zamrud hingga ujung cakrawala..
cobalah sesekali dongakkan kepala keatas.. ada langit dan penghuninya..
dan kotori jidatmu dengan debu..
karna itu akan lebih bermakna..

apa kabar pagi..
mungkinkah berulang naskah langit yang kemarin..?
atau hanya akan sisakan tangis dan tawa..
dan biarkan aku menangis..
agar kalian bisa tertawa..

apa kabar pagi..?

Adi..

kusuka aromamu malam ini...
menggoda lidahku untuk sedikit menari tarian genit..
sesekali mataku kau buat terpejam.. sekedar tuk mengakui, bahwa kau memang nikmat..
keringatku mulai berkejaran, meluncur bebas diatas kulit yang belum terbasuh air sejak pagi tadi..
hingga aku terpuaskan.. olehmu.. soto ceker pakdhe..
kau masih yang terlezat untuk santap malamku..
dan aku kenyang...
yummy... ;-)

Adi..

tubuhku menggigil..
kunang kunang mulai menari tarian sombong tepat didepan mataku..
ketika aku mulai melemah, cacing cacing dalam perut melakukan pemberotakan.. dan berteriak "kami lapaaarrr..!!!"
telat makan..

Adi..

**********************

habiskan kalimatmu tentang cinta, yang kadang berkhianat tak bersuara.. 
dalam siang, atau malam.. 
didingin hari.. bahkan diterik sang raja hari.. dan ini aku dan hatiku, memberikan salam untukmu.. damai.. menyejukkan.. ini saja.. :D

******************************

"tlah ku gores senja muram dengan tinta kerinduan.. 
tentang syair yang kugubah beberapa malam yang lalu.. 
tentang dikau, yang kucumbu diam diam.. terpejam.. 
sekedar tuk mengakui.. bahwa kau memang hebat.. lalu ada apa dengan hari.. 
yang disana tak kutemui harummu.. 
dan kembali terpejam.. sekedar tuk mengakui.. bahwa aku rindu kamu... "

Adi..

***************

Lelahkah hati dengan dunia..?
Menangiskah mata karna harta..? 
Terlukakah rasa karna cinta..?
Penatkah jiwa dengan hingar bingar musik dan nyanyian..?
Lalu dimana ayat ayat langit…?
Yang mungkin sudah tiga ratus enam puluh hari tak terdengar..
Telinga tertutup debu dunia..
Hati terpaut harta benda..
Jiwa terpasung tawa dan hura hura..
Wibawa tertipu cantiknya raga..
Lalu dimanakah ayat ayat langit..?
Yang mungkin sudah tiga ratus enam puluh hari tak terbaca..
Bacalah… atau dengarlah…
Susunan kalimatnya menyejukkan hati dari duka..
Lantunannya jauh lebih bermakna dari musik dan nyanyian yang ada..
Bacalah… atau dengarlah…
Jika hati yakin bahwa Penduduk langit masih ada..
Bacalah... atau dengarlah..

Adi…

*****************************

ucapkan saja kalimat itu..
katakan bahwa kau memang jatuh cinta kepadaku..
kenapa mesti malu..?
kan kubalas dengan pinangan atas restu orang tuamu..

dan menikahlah denganku..
kan kuberikan apa yang kau mau..
kan kusiram ladang subur digembur rahimmu..
dari bibit rindu yang kusimpan dalam tulang sulbiku..

hingga nanti.. kau berikan buah cinta untukku..
dan ini dia Elbany Gempur Anarki.. yang akan memanggilku ayah..
dan menyusul Mecca Arae Macci... yang kelak kan memanggilmu ibu..
jika waktunya tiba..

Adi..

***************************

bukankah aku yang memeluk hatimu, ketika cinta tak lagi hangat terasa..? 
bukankah aku yang membelai hatimu, ketika cinta tak lagi lembut diraba.. ?
bukankah aku yang membersihkan hatimu, ketika tertimbun reruntuhan duka.. ?
dan bukankah aku dan hatiku yang menuntun kalimat hatimu tentang susunan kata yang siang ini terbaca..?

Adi..

*********************

nanti..
ketika kau sudah mulai hadir dalam mimpi...
lalu menggangu pikiranku untuk kembali menanam benih cinta.. 
untuk kutuai dimusim rindu... 

Adi...

*******************

Rajai hari dengan sabar..
Ketika debu semakin terasa kasar..
Dan panas matahari yang melintas dari timur ke barat, Seakan meminta aku menjadi pemeran utama hari ini..
Dan aku.. Pemuda tampan nan sederhana.. Dengan balutan kaos oblong seharga 25000, dan sandal usang yang kubeli enam bulan yang lalu..,
maju menantang hari..
Peluh kubiarkan mengalir deras..
Dan kubiarkan matahari mencuri hitam rambutku..
Untuk hari ini saja..
Sekedar tuk mengakui.. Bahwa aku bisa menjadi yang tebaik..
Atau setidaknya bertahan dengan topangan satu kaki..
Ketika takdir terus menabuh genderang perang..
Dan aku harus terus melawan..
Hingga akhirnya panas matahari mengakui.. Bahwa AKU MENANG..!!
Setidaknya untuk hari ini...
Ini saja..

Adi..

****************************


Kenapa kembali terjadi, busukkan hari dengan mudahnya..
ketika lisan kembali menusuk rasa..
ketika sikap merusak suasana..
dan tersimpan rapi dalam bingkai amarah..
huh.. !
mungkin sebaiknya kau lepas zirah Surgamu..
sebelum bau busuk bercerita tentang siapa kau sebenarnya..
atau mungkin seharusnya kau kubunuh tiga hari yang lalu..
dan kucabik wajahmu dengan pisau naluriku yang tlah berkarat ribuan jam yang lalu..
kubakar keranda ruhmu.. 
lalu kutikam jiwamu hingga kau benar benar mati..!!

Adi..

jangan panggil aku mujahid!, 
sedangkan aku masih duduk diempuknya bangku, 
ditemani laptop dan handphone, 
dengan secangkir teh atau kopi, dan keripik singkong yang dibuat tadi pagi...
lalu berteriak JIHAD diforum2... 
sedangkan mereka... MUJAHIDIN sesungguhnya... telah terpisah kepala dari jasadnya..

Dan angkatlah “senjata senjata” kalian..
dari susunan kalimat harap kepada penduduk langit..
dari do’a do’a lirih yang kalian bisikkan di sepertiga akhir malam..
dari rangkaian kata yang terpanjat diantara adzan dan iqomat..
dari bisikan lembut ketika sujud..
tentang do’a kemenangan untuk mereka..
tentang do’a kesabaran untuk mereka..
tentang do’a pertolongan untuk mereka..
tentang tentara langit yang tlah dijanjikan.. yang turun tiba tiba..
untuk mereka.. saudara kami seaqidah..
untuk mereka.. Dammaj.. beserta penduduknya.. 
untuk mereka.. yang telah mencium bau Syurga..
InsyaAllah…

Adi..

coba pejamkan matamu.. 
biar kubisikkan kalimat yang kau mau.. 
hening... 
kususun kalimat dari hati.. 
untuk kau dengar dengan hati..

Adi..

*********************

Biar kutulis apa yang terbaca dalam hati..
tentang hari yang pasti berbeda di setiap lembarnya
putih hari ini tutupi hitam kemarin..
di hari yang berulang tepat di hitungan ke tiga ratus enam puluh..
pengurangan jatah usia dari yang Memberi..

dan ku mulai gores susunan kalimat perjuangan..
tentang hari.. yang kadang tak bersahabat dengan keinginan..
lalu kembali kucoba gores susunan kalimat keteguhan..
tentang takdir.. yang kadang terlalu hebat untuk dikalahkan..
lalu adakah tulisanku terbaca senja ini..
yang kugores dengan pena seadanya..
atau dengan sansaviera yang tak lagi runcing ujungnya..
meski tak terlihat oleh mata..
kuberharap terbaca oleh hati…
tentang aku..
dan keinginanku yang belum mati..

Adi..

dan aku begundal nakal yang hidup ditengah kaum bijak bestari.. 
semoga harum mereka dapat kucium..
lalu kupetik bunga bunga firdaus yang menghiasi lisan lisan mereka..
atau sesekali kukenakan pakaian mereka agar ku dapati putihnya hari..
bersama mereka.. hitamku tertutupi..
bersama mereka.. bau busukku kadang tak tercium lagi..
bersama mereka… langkahku tegap berderap pasti..
tapi entah bertahan untuk berapa lama..
mencoba untuk merubah diri..
dari begundal nakal, 
menjadi kaum bijak bestari..

Adi..

**********************************

Habiskan sisa waktu yang ada..
melepas pagi menyambut malam...
lagi..
seperti kemarin..
keletihan.. tangis dan tawa.. sabar dan syukur.. dan apa yang telah diturunkan oleh langit, kujadikan bekal untuk susunan kalimat nanti malam...
untuk sesuatu yang belum pernah terlihat oleh mata..
sesuatu yang belum pernah terdengar oleh telinga..
dan untuk sesuatu yang belum pernah terbesit sedikitpun oleh hati manusia..
ini saja..

Adi.

*****************

aku lelah..
kusimpan perlengkapan tempurku dibalik selimut hangat..
untuk nanti kugunakan kembali,
ketika benteng cinta terkepung benalu khianat..

Adi..

************************
langit yang terdekat telah menampakkan perhiasannya..
bintang bintang..

lalu kupandang bintang bintang dengan sekali pandang..
dan kukatakan..
bahwa aku rindu..
dengan pinus yang dulu pernah menyejukkan penatku..

Adi..


***********************

Kadang kita lelah mengumpulkan huruf huruf yang berceceran.., 
mencoba mengumpulkannya satu demi satu, lalu coba merangkainya hingga menjadi kata "setia” dan tergantung dalam bingkai didinding hati. 
Tapi hujan, Panas, dan angin, kadang berkhianat! 
melontarkan kata kata tak bersuara, hingga akhirnya ikatannya lepas satu persatu …. Menggugurkan huruf demi huruf yang sudah terangkai dalam bingkai, 
padahal malam nanti kita berniat untuk menatapnya.., 
....
tapi… kata “setia” itu telah hilang…
Cinta sejati itu seperti malam….., gelapnya, bisa kau jadikan selimut untuk tidurmu...
Cinta sejati itu seperti pagi….., embunnya, bisa menyejukkanmu, kemanapun kau pergi..
Jangan menangis…

Adi...

*****************

Kupinjam kalimatmu kawan..
Untuk siang ini saja..
Tentang Wajah langit yang kembali tercoreng.. begitu cepat..
Entah sampai kapan lakon turuti naskah setan..
Berulang.. seakan tanpa cela..
Lalu kembali berdamai.. diam diam.. berdua saja dengan tuhan..
Dan mencoba bertahan.. hingga kematian membunuh jiwa.. diujung senja usia..
Kemarin kalah, berharap hari ini menang..
Ternyata istiqomah tak semudah yang kukira..

Adi..

*******************

pertempuran terbesar telah terjadi dua jam lalu..
ketika rasa kantuk merayu manja di pelupuk mata..
hampir saja aku kalah..
ketika mereka menyandera semangatku..
memperlambat gerak tubuhku..

get lost !!!
......
pagi ini terlalu sempurna untuk ku lewatkan..!

*********************

penaku semakin meruncing..
habiskan kalimat hingga tinta mengering...
tentang pelangi.. yang tak sempat kulihat senja kemarin..
dimana kamu..?
masihkah mencari kata untuk sebutkan cita cita..?
masihkah takut untuk katakan bahwa "aku bisa warnai pelangi sesuka tarian jariku!"..?
untuk hari ini saja..
coba selesaikan lukisanmu..
goreskan putih pada hitam takdirmu..
goreskan hitam sembunyikan bentuk busuk sebagian kisahmu..
lalu kalungkan dilangit terdekat..
agar bisa kutatap bersamaan dengan munculnya bintang bintang...
nanti malam..
ini saja..

Adi

******************

sebentar saja..
nikmati senja selepas hujan..
sejuknya ingatkan aku pada sosok lelaki..
satu diantara dua pemeran utama dalam hidupku..
lelaki tangguh berhati lembut..
ayah..
rambutmu kini memutih..
dan akupun akan begitu..
jika saatnya nanti..
dan akan dikenang oleh buah sulbiku..
disaat senja selepas hujan..
persis seperti senja ini..
i hope..

Adi..

****************

dan...
sebelum detak jantung Ibu berhenti...
maka berikanlah yang terbaik untuknya..
karena senyum keridhoannya adalah satu kunci diantara kunci kunci Syurga..
lembut belainya tak tergantikan lembutnya sutera..
dan ciuman manis kasih sayangnya, tak ternilai emas dan permata..

sudahkah menyapa ibu pagi ini..?
:D

Adi..

********************************

semoga...
kau bisa lukis atap langit dengan tarian penamu.. sesuka jarimu..
bisa bisikan impian dilembah waktu mustajab.. hingga menggema dan terdengar oleh penduduk langit..

semoga..
kanvas harap bercorak sesuai keinginan koas asamu..
seperti putihku yang tlah berwarna oleh hitungan waktu..

dan semoga.. 
resolusimu tak sebisu resolusiku tahun tahun lalu..

Adi..

********************

aku lelah..
kusimpan perlengkapan tempurku dibalik selimut hangat..
untuk nanti kugunakan kembali,
ketika benteng cinta terkepung benalu khianat..

Adi..

********************

ternyata masih terjadi..
tentang darah yang mengalir hangat pagi tadi..
tentang jerit bayi yang ditinggal mati oleh ibu dan bapaknya..
tentang suara adzan yang tersamar oleh desingan hawn dan mortir
tentang kepala yang berlubang oleh hantaman peluru..
pengecut bersembunyi dari balik gunung..
bernyanyi keras nyanyian kebencian..
padahal sebentar lagi mereka akan kalah..
oleh tentara bumi yang percaya penuh terhadap pertolongan dari langit..
oleh tentara langit yang percaya penuh terhadap keyakinan penduduk bumi..
dan mereka akan menang..!

Adi..

************************

apa kabar pagi... ?
mana ceritamu yang kemarin..?
tentang perjuangan telapak kaki yang telanjang..
kepala tertunduk menatap bumi..
mengais bongkahan zamrud hingga ujung cakrawala..
cobalah sesekali dongakkan kepala keatas.. ada langit dan penghuninya..
dan kotori jidatmu dengan debu..
karna itu akan lebih bermakna..

apa kabar pagi..
mungkinkah berulang naskah langit yang kemarin..?
atau hanya akan sisakan tangis dan tawa..
dan biarkan aku menangis..
agar kalian bisa tertawa..

apa kabar pagi..?

Gara..

******************************8

jangan usik Indonesiaku..
jangan menabuh genderang perang di negeri damai..?
pengecutkah kalian..?

Adi..!!!

*****************************

Sekedar tuk mengetuk hati yang kadang tak bisa mencium segarnya darah mereka...

Mereka bunga palestina..
Yang bermain diatas reruntuhan negerinya..
Mereka bunga palestina..
Yang belum sempat mencium ayah ayah mereka, sejak mentari terbit..
Bayi demi bayi telah lahir… menangis.., menangis..!!! bersahutan dengan desingan peluru peluru yahudi!
Satu persatu berguguran.. semoga Surga yang mereka dapatkan..
Mereka bunga palestina..
Ayah ayah mereka terkurung dalam terali besi..
Dibalik penjara hina yang tidak pantas dihuni manusia…
Hari raya.. datang sampai hari raya berikutnya..
Dimana ayah ayah mereka..??? ataukah telah wafat… ?? tanpa mereka dapat melihatnya sampai hari kiamat..!
Hhhmmmmfffthhh….. betapa terjajahnya masa kecil mereka….. betapa terjajahnya masa kecil mereka..
Bunga palestina….
…….
……
Tanahku subur disini..
Airku jernih disini..
Udaraku segar disini..
Pohonku rindang disini..
Tawaku lebar disini..
Semua terbunuh tiba tiba..
Dengan setetes darah dan airmata, goreskan kosakata “duka”
Dan sombongku terbunuh wajah lugu bunga bunga palestina..


Adi..

*****************************

sudah semestinya airmata ini keluar..
setelah sekian lama tertawa, melupakan sesuatu yang bisa melembutkan hati..
tentang kalimat penduduk langit... yang kini samar terdengar.. atau mungkin tak ada lagi gaungnya.. ?
biarkan aku menangis... seakan tangisan adalah belahan jiwa yang tlah lama hilang.. tersesat di salah satu lembah dunia yang berbau busuk..
dan ada apa dengan hari ini...
teriakan demi teriakan menyesakkan telinga..
ada apa dengan hari ini..
aku tidak ingin ditinggal oleh penduduk langit...
dan biarkan aku menangis.. sekedar tuk melembutkan hati..
ada apa dengan hari ini..?

Adi..

****************************

sudah semestinya airmata ini keluar..
setelah sekian lama tertawa, melupakan sesuatu yang bisa melembutkan hati..
tentang kalimat penduduk langit... yang kini samar terdengar.. atau mungkin tak ada lagi gaungnya.. ?
biarkan aku menangis... seakan tangisan adalah belahan jiwa yang tlah lama hilang.. tersesat di salah satu lembah dunia yang berbau busuk..
dan ada apa dengan hari ini...
teriakan demi teriakan menyesakkan telinga..
ada apa dengan hari ini..
aku tidak ingin ditinggal oleh penduduk langit...
dan biarkan aku menangis.. sekedar tuk melembutkan hati..
ada apa dengan hari ini..?

Adi..

*************************

terima kasih telah membuatku kembali menangis..
terima kasih telah membuat hatiku kembali melembut..
airmata yang keluar adalah terjemahan hati yang tlah terukir kosakata rindu..
yang terpahat enam tahun lalu, ketika kematian membunuh jasad di ujung senja..
dan aku.. juga pasti akan mati!!!
mungkin hari ini.. esok... lusa.. atau mungkin setelah titik diakhir kalimat yang kutulis sore ini..
i miss u brada..

Adi..

******************************

"Ibu.. Mana ikan tongkol pedas kesukaanku.. ?"
Kalimat ini selalu hadir bersamaan dengan turunnya air dari langit..
Kalimat yang sama.. Yang slalu hadir dalam dimensi yang berbeda..

Seperti pagi ini, atap langit bocor seperti pagi kemarin..
... Mengingatkanku pada pagi dua puluh satu tahun lalu..
Ketika atap rumahku bocor seperti atap langit yang bocor pagi ini..
Ketika ibu terpaksa dimandikan langit pagi untuk mendapatkan sepotong ikan tongkol kesukaanku..

Itulah ibuku..
Bidadari berhati indah.. Dan Lebih indah dari sekuntum mawar merah..
Dan dialah Ibuku..
Perhiasan termahal yang kukenal.. Dan lebih mahal dari permata berwarna biru...

Terimakasih..
Kepada yang telah menurunkan hujan pagi ini..
Aku teringat Ibu..
Ibu masa kecilku
Ibu di usia matangku..

Gara..

**********************

kawan.. pinjamkan aku uang..
seratus ribu saja..
nanti pasti dibayar..
oleh anakku..
ketika nanti dia sudah besar dan mendapatkan pekerjaan..
........................
........................
ayo nak.. cuci kaki dan lekas tidur..
malam semakin dalam..
puaskan mimpimu tentang dunia dan warna indahnya..
karna esok.. kita harus kembali mengais bongkahan permata ditumpukan sampah kota..



Gara..

*********************

ibu pertiwii.. banguun... !!!
coba lihat..! si budi kini sudah bisa mencekik leher botol yang memabukkan..
Ibu pertiwii.. ayo dong banguun..
coba lihat..! si wati kini sudah berani tampil seksi,
putingnya terlihat jelas diantara gundukan susu yang bersembunyi dibalik kaos ketatnya..
ibu pertiwiii.. sedikiit saja buka matamu..
dan coba lihat..! bukankah itu Iwan dengan jas dan dasinya.. sedang asyik mencabuli harta harta milik tetangga..
Ibu pertiwi..
masihkah ingat dengan mereka..?
bukankah mereka dahulu adalah anak anak kebanggaanmu..?
lalu ada apa dengan mereka..?
Ibu pertiwi..
mungkin sudah saatnya engkau mencari suami..
agar Budi Iwan dan Wati..
tidak lagi salah warnai diri..
:(


aku..dan indonesiaku
Gara..

******************************

Aku.. Dan secangkir kopi hitam senja ini..
Dan Masih ada kursi kosong disampingku..,
Mencari teman tuk sekedar bantu aku selesaikan cerita hari ini..

Masih menunggu..
Kapan datang kawan.. ?

Gara..

*************************

anak bumi.. 
Hidup satu petak gubuk dengan ibu bapaknya..
yang jika kau Tanya “apa cita citamu…??” maka dia akan terdiam…!
entah karna takut atau memang tidak pernah terbayang..

andai tanganku sekokoh tebing..
dan bisa memberikan sesuatu yang dapat menguatkan jemari mungilnya..
hingga dia bisa menuliskan cita citanya tanpa ragu..
"aku ingin menjadi arsitek.. 
sekedar tuk perbaiki atap rumahku yang bocor.."
…..
andai..

Gara…

**********************

mereka menyangka..
bahwa cinta bisa tua, sebagaimana tuanya jasad manusia..
ia bagaikan bunga yang mulanya tumbuh dengan putiknya, lalu mekar untuk kemudian layu.
Dan dengan berlalunya masa.. maka cinta akan sirna, dan yang tersisa hanya basa basi saja..
…….
Sedangkan sulit bagiku untuk mendefinisikan cinta..
karna sudah begitu banyak para raja dan kaum bijak bestari jatuh cinta dengan cerita yang berbeda beda..
yang kutau..
bahwa cinta adalah kesucian..
bahwa cinta adalah ketundukan..
bahwa cinta adalah kebeningan dan kejernihan..
bahwa cinta adalah percikan dan riak..
sebagaimana percikan dan riak yang terlihat pada tetesan hujan..
bahwa cinta adalah teguh dan tidak berpindah..
sebagaimana tebing yang tetap setia di lembah kesetiaan..
dan bahwa cinta adalah inti..
sebagaimana sang kekasih memberikan hati dan inti dari kehidupannya..
juga cinta adalah airnya kehidupan, bahkan dia adalah rahasia kehidupan..
dan bukankah cinta adalah kelezatan ruh, dan sejuknya tarian hati..?
……………
dengan cinta..
semua kesalahan akan dimaafkan..
dengan cinta..
akan dibesarkan makna kebaikan..
kalaulah bukan karna cinta..
maka tidak akan saling meliuk satu dahan dengan dahan lainnya
kalaulah bukan karena cinta..
tidak akan merunduk rusa betina kepada pejantannya
tidak akan menangis tanah yang kering kepada awan yang hitam..
dan bumi tidak akan tersenyum kepada bunga bunga di musim semi..
dan…
ketika cinta hampa dalam kehidupan.
Maka jiwa akan sempit.. dan terjadilah pertikaian dan pengkhianatan..
Ketika cinta telah terbunuh diam diam..
maka akan layulah bunga..
Akan reduplah cahaya..
Akan pendeklah usia..
Akan kering danau dihutan belantara..
Dan akan datang silih berganti ratapan dan sengsara..
Dan..
Ketika cinta telah sirna..
ketika itu lebah meninggalkan bunga..
Ketika itu pula burung pipit meninggalkan sangkar emasnya..
Ketika itu pula kutilang tidak lagi hinggap di pucuk pucuk cemara..
Sekiranya lautan mempunyai pantai..
Dan sekiranyai sungai mempunyai muara..
Maka lautan cinta tak berpantai..
Dan sungai cinta tak bermuara..

Dan aku..
Hanya sekedar berupaya untuk menyegarkan kembali cinta yang hampir mati..
Atau sekedar tuk merindangkan batang dan dahan dengan dedaunan cinta.
Dan aku tidak akan pasrah dengan keadaan..
dan aku belum lagi kalah dalam berperang..
Bagiku.. memupuk kembali cinta yang hampir mati… tidak seperti memindahkan matahari ke utara..
I hope… :D

Dan ini semua..
Tentang cintaku kepada Dzat yang maha Mulia..

#pintu malam kembali ku lukis dengan pena seadanya… 01/02/2012#

Gara..

***********************

Hai pinus...
Apa kabarmu..?
Masih ingat aku..?
kenapa diam..?

Pinus...,
Kenapa tidak menyapa..?
Hingga terluput dariku dua waktu yang mulia..
atau memang diam adalah bahasamu..?
terjemahkan rindu dengan airmatamu..?

Pinus...
haruskah aku kembali pulang..
tinggalkan puji basa basi yang lama tersimpan dalam hati..
dan apakah memang aku harus pulang..
tinggalkan langit malammu beserta perhiasannya.. Bintang bintang...

pinus..
masihkah keluarkan airmata..?
tangisi rapuhnya gunung kokoh yang selama ini menopangmu..?

dan pinus..
jangan menangis lagi..
kumohon...

aku pulang..
:D

Gara..

************************

Mungkin air hujan yang kau tadah dengan kaleng susu bekas untuk kau minum..
Sedangkan aku menikmati hujan dengan hitam kopiku siang ini, hanya dengan kalimat “tolong buatkan..”
Mungkin aspal keras diatas bumi yang kau jadikan alas untuk tidurmu..
Sedangkan aku menikmati empuknya kasur dengan selimut berwarna indah..lalu kubiarkan si bibi yang merapihkan bekasnya...
dan mungkin mimpi dalam tidurmu adalah satu satunya cara untuk mendapatkan dunia dan warnanya..
sedangkan aku kebingungan mencari sudut ruangan mana lagi yang belum terisi perhiasan..

tidurlah dik..
dan biarkan kubisikkan beberapa kalimat dekat ke telingamu..
"Bahwa KEKAYAAN tidak selalu membuat kita BAHAGIA…
karna bisa jadi… KEMISKINAN LEBIH BERTABUR KEISTIMEWAAN..
lalu TEBARKAN BIBIT ASA DI LADANG WAKTU MUSTAJAB PADA MUSIM LUKA,
Hingga akhirnya…
penderitaan akan menjadi bumbu terbaik untuk mendapatkan SAJIAN SURGA…”
semoga..


maaf kuusik lelap tidurmu..
Gara…

***********************

untukmu betina muda...
yang memuja Kamuflase cinta ..
bukankah Kamuflase cinta berbalut basa basi puja..?
Bukankah akan nyata emas dari loyangnya..?
Begitu juga benang dengan suteranya..?!

untukmu betina muda..
bahwa bermain cinta diluar waktunya..
hanyalah basa basi hampa..
Bukankah kehormatanmu mahal harganya..?
Maka jangan jual sebelum tiba masanya..
Ini saja..

Gara..

*******************

Mengingat nasihat ibu..
Adalah mengingat amanah darah yang mengalir dalam tubuh..
Kekuatan bahasa prosa...
Keindahan lukisan puisi..
Tentang hidup...
Bahwa kemarin dan esok..
Adalah hari ini..

Cibubur 16/02/12
Gara..

**************************************************

dari puluhan kosakata yang ku hafal..,
yang paling ku ingat adalah kata "SABAR"
dan dari susunan kalimat singkat yang pernah ku tulis..,
adalah "PERJUANGAN HIDUP".. yang tak pernah ku hapus dari catatan hidup..
dan taukah..
bahwa aku menulis cita citaku setiap hari,
dan setiap hari pula ku hapus,
dan ku ganti dengan cita cita lain yang ku anggap bisa dibeli oleh saku bapakku..
karna yang ku tau..
cita cita adalah terjemah dari lembaran lembaran rupiah..

benarkah..?

Adi..

****************************************

Adalah bau kulitnya yang selalu terkenang..
bak perindu dalam perjalanan panjang penuh onak sebagai seorang lelaki..
dan nasehat yang selalu tern


#sampai di sini..sesuai dengan aslinya yang ada di profil FBnya beliau (muhammad abduh adi abu albani) Rohimahullahu ta'ala#

2 komentar:

  1. wah suka naik gunung nih,,sama kaya ane sob,dengan naik gunung kita bisa sekalian mentazaburi alam ciptaan Allah aza wajala..:)

    salam kenal
    kalau berkenan silahkan mampir ke EPICENTRUM
    folloback juga ya buat nambah temen sesama blooger,,tukeran link juga boleh,,makasih..^_^

    BalasHapus
  2. salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    Bersabarlah dalam bertindak agar membuahkan hasil yang manis.,.
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

    BalasHapus